Hari ini hastag trending di Twitter, salah satunya yaitu hastag #MoveOnKeMyBeb. Kalau kita lihat Tweet yang menggunakan hastag tersebut. Mereka berniat untuk mempromosikan aplikasi MyBeb. Rata-rata tulisan Tweet mereka hampir sama. Link magnet untuk menarik pelanggan nya yaitu iming-iming hadiah uang, pulsa gratis dan sejenisnya.
Aplikasi MyBeb dimiliki oleh perusahaan PT Bimasakti Multi Sinergi. Berdiri di tahun 2014 sebagai perusahaan Fintech (pembayaran digital) dan dulunya bernama PT Bimasakti Multiwealth. Mungkin Anda tidak familiar dengan nama perusahaan ini. Tapi, apakah Anda familiar dengan kata “FastPay” ?
Ketahuilah, Fastpay itu fintech milik perusahaan PT Bimasakti Multi Sinergi. Perusahaan yang beroperasi di Jawa Timur ini memiliki pesaing fintech yang lumayan banyak. Kita pernah mendengar tentang PayTren dan OtuChat. Ketiga aplikasi ini sama-sama fintech, namun memiliki perbedaan masing-masing.
MyBeb | PayTren | OtuChat |
---|---|---|
Fintech | Fintech | Fintech |
Chat | – | Chat |
Medsos | – | – |
Aplikasi PayTren menggunakan teknik undangan+berlevel+hadiah untuk menarik pelanggan nya. Sedangkan aplikasi OtuChat juga sama dengan PayTren. Namun, perbedaan terletak pada OtuChat yang tidak perlu membayar untuk mendapatkan komisi dari mengundang orang lain. Berbeda dengan MyBeb, aplikasi ini menarik pelanggan dengan cara memberikan hadiah ke pelanggan untuk setiap aktivitas yang dilakukan nya.
Aktivitas di aplikasi MyBeb sangat banyak. Hal itu karena aplikasi menyediakan fasilitas chat, medsos dan fintech. Ketika pengguna mendapatkan like/suka pada postingan foto/video mereka, maka aplikasi akan memberikan beberapa poin Gift sebagai hadiah.
Poin-poin Gift itu lah yang nantinya ditukar menjadi uang, pulsa, tiket atau sejenis nya melalui aplikasi tersebut.
Ingat! Privasi Lagi
Belakangan ini kita sering bermasalah dengan privasi pengguna yang dijual bebas oleh vendor aplikasi. Tentunya, ketika Anda menggunakan aplikasi MyBeb maka data diri diolah oleh perusahaan. Anda dapat mendownload aplikasi MyBeb lewat PlayStore.
Merujuk pada Kebijakan & Privasi aplikasi MyBeb. Pada bab Ikhtisar poin ke empat, disebut bahwa “Perusahaan tidak akan menjual atau menyewakan data pribadi Anda atau daftar pelanggan Perusahaan kepada pihak ketiga.” Hal ini membuat kita sebagai pengguna menjadi aman.
Akan tetapi, poin ke lima tertulis “Dalam kondisi tertentu, Perusahaan memiliki hak untuk memberikan informasi pribadi Anda kepada pihak ketiga yang memiliki legalitas kerjasama dengan Perusahaan.” Kebijakan ini tentunya berpeluang privasi pengguna disebarluaskan ke pihak ketiga. Namun, penulis menilai kebijakan ini dibuat karena kondisi suatu saat pemerintah (pihak berwajib) pasti meminta data kepada mereka ketika terjadi masalah tertentu.
Beberapa kasus pencemaran nama baik, pornografi, hoax dan sejenisnya yang beredar di medis sosial (medsos) akan dipantau pemerintah. Tentunya pemerintah harus mendapatkan izin dari pemilik aplikasi medsos untuk mengambil data aktivitas kriminal di medsos tersebut. Jadi, kalau Anda menggunakan medsos dengan bijaksana, pastinya privasi Anda akan aman.
Apa kabar Sestyc?
Media sosial Sestyc cukup viral belakangan kemarin. Perhari ini, jumlah download aplikasi Sestyc sudah mencapai 500ribu lebih. Rating penilaian aplikasi Sestyc berada dilevel 4,4. Sedang kan aplikasi MyBeb mendapat rating 3,1 dengan jumlah donwload yang hampir sama.
Aplikasi besutan anak Indonesia memang mendapat rintangan yang besar. Karena saat ini aplikasi medsos besar sudah merajalela di Indonesia. Mungkin kah masyarakat Indonesia beramai-ramai meninggalkan medsos yang lama? Berpindah dari Facebook ke MyBeb atau berpindah dari WhatsApp ke MyBeb.
Cintai Produk Lokal
motto atau kalimat “cintai produk lokal” sudah lama tersebut di kehidupan kita. Namun faktanya, masih sedikit yang mengamalkannya. Perlu diketahui, aplikasi Facebook, WhatsApp maupun Instagram dahulunya cuma aplikasi dengan pengguna sedikit. Dengan berjalannya waktu dan masyarakat Indonesia yang suka aplikasi luar negeri. Membuat kita menjadi partisipasi aplikasi tersebut besar.
Penulis yakin, apabila semangat masyarakat Indonesia ketika menggunakan aplikasi lokal sama dengan semangat menggunakan aplikasi luar negeri maka aplikasi lokal pasti menjadi besar.
Kesempatan itu perlu diberikan. Kesempatan untuk menjadi besar bagi aplikasi lokal perlu diberikan. Tentunya berpindah itu artinya meninggal kan yang lama dan menetap di yang baru.
…
Tulis pendapat Anda tentang aplikasi lokal Indonesia di kotak komentar dibawah yaaa… 😁.
Referensi: mybeb.com dan bm.co.id