Jagat internet kembali heboh dengan munculnya kasus pengambilan akun Facebook oleh penipu. Meski terbilang modus lama, namun modus ini masih saja digunakan oleh para pelaku kejahatan. Korban bisa kehilangan akses ke akun Facebook milik nya sendiri.
Pelaku bermodus dengan mengirimkan pesan kepada si korban. Pesan melalui Facebook tersebut, berisi tentang ancaman pemblokiran akun si korban. Si korban harus melakukan konfirmasi atau pelaporan agar akun nya tidak di blokir. Padahal, ini adalah jebakan dari pelaku untuk mendapatkan username dan kata sansi akun Facebook milik korban.
Dikutip dari postingan Facebook Rahmat Inggih, saat ini mulai beredar postingan yang berisi informasi pemblokiran akun Facebook. Perlu diketahui, bahwa informasi seperti ini adalah hoax atau penipuan. Modus penipuan seperti ini disebut dengan Phishing. Metode Phishing berkerja dengan cara membuat website serupa dengan aslinya. Tujuan website palsu tersebut ialah untuk mendapatkan data pribadi korban. Data pribadi seperti nama pengguna/username, kata sandi, alamat e-mail, nomor seluler dan lainnya.
Berikut ini contoh postingan Phishing atau penipuan yang dikutip dari akun Rahmat Inggih:
Apabila link di postingan tersebut diklik, maka Anda akan diarahkan ke website Phishing. Website tersebut akan meminta Anda untuk mengisi kotak formulir. Kotak formulir berisi seperti username, kata sandi dsn lainnya. Setelah Anda mengisi formulir tersebut, data akan disimpan di website. Besoknya, pemilik website akan melihat data-data Anda. Kemudian mencoba mengakses akun Facebook Anda. Setelah berhasil masuk, pelaku mengubah kata sandi akun. Sehingga Anda tidak bisa masuk ke akun Facebook Anda lagi.
Berikut contoh website Phishing tersebut:
Ingat!!
Jangan pernah klik link atau mengunjungi website palsu atau website Phishing tersebut. Tetap jaga informasi rahasia akun Facebook Anda.